Vitamin A adalah vitamin yang larut lemak yang pertama kali ditemukan. Secara luas, vitamin A merupakan nama generic yang menyatakan semua retinoid dan precursor/provitamin A karotenoid yang mempunyai aktivitas biologic sebagai retinol.
Vitamin A esensial untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup. Diseluruh dunia (WHO, 1991), diantara anak-anak prasekkolah diperkirakan terdapat sebanyak 6-7 juta kasus baru xeroftalmia tiap tahun, kurang lebih 10% diantaranya mengalami kerusakan kornea. Di aantara yang mengalami kerusakan kornea ini 60% meninggal dunia dalam waktu 1 tahun, sedangkan diantara yang hidup, 25% menjadi buta dan 50-60% setengah buta. Diperkirakan pada satu waktu sebanyak tiga juta anak-anak buta karena kekurangan vitamin A, dan sebanyak 20-60 juta menderita kekurangan vitamin A pada tingkat lebih ringan. Perbedaan kematian antara anak yang kekurangan dan tidak kekurangan vitamin A kurang lebih sebesar 30%. Disamping itu kekurangan vitamin A meningkatkan resiko anak terhadap penyalit infeksi seperti saluran pernapasan dan diare, meningkatkan angka kematian karena campak, serta menyebabkan keterlambatan pertumbuhan.
A. Fungsi
Vitamin A berperan dalam berbagai fungsi faali tubuh, antara lain :
1. Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan nprmal pada cahaya remang. Di dalam mata retinol, bentuk vitamin A yang didapat dari darah, dioksidasi menjadi retinal. Retinal kemudian mengikat protein opsin dan membentuk pigmen visual merah-ungu (visual purple) tau rodopsin. Rodopsin ada didalam sel khusus didalam retina mata yang dinamaknan rod. Bila cahaya menganai retina, pigmen visual mrah-ungu ini berubah menjadi kuning dan retinal dipisahkan dari opsin. Pada saat itu terjadi rangsangan elektro kimia yang merambat melalui syaraf mata ke otak yang menyebabkan terjadinya suatu bayangan visual. Selama proses ini, sebagian dari vitamin A dipisahkan dari protein dan diubah menjadi retinol. Sebagian besar retinol ini diubah kembali menjadi retinal, yang kemudian mengikat opsin lagi untuk menjadi rodopsin. Sebagian kecil rodopsin hilang selama proses ini dan harus diganti oleh retinol dalam darah. Jumlah retinol yang tersedia didalam darah menentukan kecepatan pembentukan kembali rodopsin yang kemudian bertindak kembali sebagai bahan reseptor didalam retina. Penglihatan dengan cahaya samar-samar/buram terjadi bila seluruh siklus ini selesai.
Kebutuhan vitamin A untuk penglihatan dapat dirasakan, bila kita dari cahaya terang di luar kemudian memasuki ruangan yang remang-remang cahayanya. Mata membutuhkan waktu untuk dapat melihat. Begitu pula pada malam hari bila kita bertemu dengan mobil yang memasang lampu menyilaukan. Kecapatam mata beradaptasi setelah terkena cahaya terang berhubungan langsung dengan vitaminA yang tersedia dadalam darah untuk membentuk rodopsin. Tanda pertama kekurangan vitamin A adalah rabun senja. Suplementasi vitaminA dapat memperbaiki penglihatan yang kurang bila itu disebabkan oleh vitaminA.
2. Diferensiasi Sel
Diferensiasi sel terjadi bila sel-sel tubuh mengalami perubahan dalam sifat atau fungsi semulanya. Perubahaan sifat dan fungsi sel ini adalah salahsatu karakteristik dari kekurangan fitamin A yang dapat terjadi pada tiap tahap perkembangan tubuh, seperti pada tahap pembentukan seperma dan sel telur, pembuahan, pembentukan struktur dan organ tubuh, pertumbuhan dan perkembangan janin, masa bayi anak-anak, dan masa tua.Diduga, vitamin A dalam bentuk asam retinoat memegang peranan aktif dalam inti sel, dengan demikian dalam pengaturan faktor penentu atau Gen yang berpengaruh pada sintesis protein . sel-sel yang paling nyata memgalami diferensiasi sel-sel epitel khusus, terutama sel-sel goblet yaitu sel kelenjar yang mensintesis dan mengeluarkan mukus atau lendir.
Semua permukaan tubuh, diluar dan didalam dilapisi oleh sel-sel epitel. Jaringan epitel yang menutupi tubuh diluar dinamakan epidermis, sedangkan yang menutpi dibagian dalam adalah membran mukosa, yaitu yang menutupi permukaan dalam saliuran cerna, saluran pernafasan, kantung kemih dan uretra, uterus dan vagina, kelopak mata, saluran sinus dan lain-lain. Mukus melindungi sel-sel epitel dari serbuan mikroorganisme dan partikel lain yang berbahaya. Lapisan mukus pada dinding lambung juga melindungin sel lambung dari cairan lambung. Bila terjadi infeksi sel-sel goblet pada bagian atas saluran pernafasan akan mengeluarkan lebih banyak mukus sehingga akan mempercepat pengeluaran mikroorganisme cairan tersebut.
Kekurangan fitamin A menghalangi fungsi sel-sel kelenjar yang mengeluarkan mukus dan digantikan oleh sel2 epitel bersisik dan kering. Kulit menjadi kering dan kasar dan luka sukar sembuh. Membran mukosa tidak dapat mengeluarkan saluran mucus dengan sempurna sehingga mudah terserang bakteri (infeksi). Peranan vitamin A diduga berkaitan dengan 2 hal : (a) peranan Vitamin A dalam sintesis glikoprotein khusus terlibat dalam pembentukan membran sel yang mengontrol diferensiasi sel dan (b) Kompleks Vitamin A-CRBP masuk kedalam nukleus sel sehingga mempengaruhi mukleus DNA.
3. Fungsi Kekebalan
Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan pada manusia dan hewan. Mekanisme sebenarnya belum diketahui secara pasti. Retinol tampaknya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan diferensiasi limposit B (leukosit yang berperan dalam proses kekebalan humoral). Selain itu kekurangan vitamin A menurunkan respon anti bodi yang bergantung pada sel T (limposit yang berperan pada kekebalan selular). Sebalikya infeksi dapat memperburuk kekurangan vitamin a.
Dalam kaitn vitamin A ddan fungsi kekebalan ditemukan bahwa : (1) ada hubungan kuat antara status vitamin A dan resiko terhadap penyakit infeksi pernapasan; (2) hubungan antara kekurangan vitamin A dan diare bellum begitu jelas; (3) kekurangan vitamin A pada campak cenderung menimbulkan komplikasi yang dapat berakibat kematian.
4. Pertumbuhan dan Perkembangan
Vitamin A berpengaruh terhadap sintesis protein, dengan demikian terhadap ppertumbuhan sel. Vitamin A dibutuhkan untuk perkebangan tulang dan sel epitel yang mementuk email dalam pertumbuhan gigi. Pada kekurangan vitamin A, pertumbuhan tulang terhambat dan bentuk tulang tidak normal. Bila hewan percobaan diberi makanan yang tidak mengandung vitamin A, maka pertumbuhan terganggu setelah simpanan vitamin A dalam tubuh habis. Pada anak-anak yang kekurangan vitamin A, terjadi kegagalan dalam pertumbuhan. Vitamin A dalam hal ini berperan sebagai asam retinoat.
5. Reproduksi
Vitamin A dalam bentuk rettinol dan retinal berperan dalam reproduksi pada tikus. Pembentukan sperma dan sel telur dan perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan vitamin A dalam bentuk retinol. Hewan betina dengan status vitamin A rendah dapat hamil akan tetapi mengalami keguguran atau kesukaran dalam melahirkan. Kebutuhan vitamin A selama hamil meningkat untuk kebutuhan janin dan induk untuk menyusui.
6. Pencegahan Kanker dan Penyakit Jantung
Kemampuan retinoid mempengaruhi perkembangan sel epitel dan meningkatkan aktivitas system kekebalan diduga berpengaruh dalam pencegahan kanker, terutama kaanker kulit, tenggorokan, paru-paru, payudara dan kantung kemih. Disamping itu, beta karoten yang bersama vitamin E dan C berperan sebagai anti oksidan diduga dapat pula mencegah kanker paru-paru. Penilitian menunjukan bahwa vitamin A berperan dalam pencegahan ddan penyembuhan penyakit jantung. Akan tetapi mekanismenya belum diketahui dengan pasti.
B. Angka Kecukupan Vitamin A yang Dianjurkan
Angka kecukupan vitamin A yang dianjurkan untuk berbagai golongan umur dan jenis kelamin untuk Indonesia adalah sebagai beriut :
Golongan Umur | AkA* (RE) | Golongan Umur | AKA* (RE) |
0-6 bl | 375 | Wanita | |
7-11 bl | 400 | 10-12 th | 600 |
1-3 th | 400 | 13-15 th | 600 |
4-6 th | 450 | 16-18 th | 600 |
7-9th | 450 | 19-29 th | 500 |
| 30-49 th | 500 | |
50-64 th | 500 | ||
≥ 65 th | 500 | ||
Pria | | Hamil | + 300 |
10-12 th | 600 | | |
13-15 th | 600 | Menyusui | + 350 |
16-18 th | 600 | 0-6 bl | + 350 |
19-29 th | 600 | 7-12 bl | |
30-49 th | 600 | | |
50-64 th | 600 | | |
≥ 65 th | 600 | | |
Sumber: Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
*Angka kecukupan Vitamin A
Selama trisemester ketiga dalam kehamilan sebanyak 1,3 mg retinol dialihkan dari ibu ke fetus. Untuk mencegah kekurangan vitamin A pada anak usia bawah lima tahun (balita) dianjurkan pemberian vitamin A tekanan tinggi 200.000 SI selama 4-6 bulan sekali. Sedangka untuk anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa, bila makanan sehari-hari seimbang, tidak perlu menambahkan vitamin A berupa suplemen.
C. Sumber Vitamin A
Vitamin A terdapat di dalam pangan hewani, sedangkan karoten terutama di dalam pangnan nabati. Sumber vitamin A adalah hati, kuning telurr, susu (di dalam lemaknya) dan mentega. Margin biasanya diperkaya dengan vitamin A. karea vitamin A tidak berwarna, maka warna kuning dalam kuning telur adalah karoten yang tidak diubah menjadi vitamin A. minyak hati ikan digunakan sebagai sumber vitamin A yang diberikan untuk keperlukan penyembuhan.
Sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan yang berwarna kuning-jingga, seperti daun singkong, daun kacang, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat, jagung kuning, pepeya, mangga, nangka masak, dan jeruk. Minyak kelapa sawit yang berwarna merah kaya akan karoten. Kandungan vitamin A beberapa bahan makanan yang dinyatakan dalam retinol ekuivalen adalah sebagai berikut :
Bahan Makanan | RE | Bahan Makanan | RE |
Hati sapi | 13170 | Daun katuk | 3111 |
Kuning telur bebek | 861 | Sawi | 1940 |
Kuning telur ayam | 600 | Kangkung | 1890 |
Ayam | 243 | Bayam | 1827 |
Ginjal | 345 | Ubi jalar merah | 2310 |
Minyak ikan | 24000 | Mentega | 1287 |
Minyak kelapa sawit | 18000 | Margin | 600 |
Minyak hati ikan hiu | 2100 | Susu bubuk, “full cream” | 471 |
Wortel | 3600 | Keju | 225 |
Daun singkong | 3300 | Susu kentalmanis | 153 |
Daun papaya | 5475 | Susu segar | 39 |
Daun lamtoro | 5340 | Mangga masak pohon | 1900 |
Daun tales | 3118 | Pisang raja | 285 |
Daun melinjo | 3000 | Tomat masak | 450 |
Ikan sardine (kaleng) | 250 | Semangka | 177 |
Sumber : Daftar Analisis Bahan Makanan, FKUI, 1992.
D. Akibat Kekurangan Vitamin A
Kukurangan (defisiensi) vitamin A terutama pada anak-anak balita. Tanda-tanda terlihat bila simpanan daam tubuh habis terpakai. Kekurangan vitamin A dapat merupakan kekurangan primer akibat kurang konsumsi,atau kekurangan sekunder karena gangguan penyerapan dan penggunaannya dalam tubuh, kebutuhan yang meningkat, ataupun karena gangguan pada konversi karoten menjadi vitamin A. kekurangan vitaminA sekunder dapat terjadi dapat terjadi pada penderita Kurang Energi Protein (KEP), penyakit hati, alfa, beta-lipoproteinemia, atau gangguan absorpsi karena kekurangan asam empedu.
1. Buta Senja
Salah satu tanda awal kekurangan vitaminA adalah buta senja (niktalopia), yaitu ketidak mampuan menyesuaikan penglihatan dari cahaya gelap ke cahaya samar-samar/senja, seperti bila memasuki kamar gelap dari kamar terang. Konsumsi itamin A yang tidak cukup menyebabkan simpanan dalam tubuh menipis, sehingga kadar vitamin a darah menuun yang berakibat vitamin A tidak cukup diperoleh retina mata untuk membentuk pigmen penglihatan rodopsin.
Kemampuan melihat dalam keadaan samar-samar, dihubungkan dengan ujung-ujung syaraf (rod dan cone) yang terdapat dalam retina. Cone terutama berperan dalam chaya siang dan membedakan warna sedangkan rod mengontrol penglihatan pada malam hari.
2. Perubahan Pada Mata
Kornea mata terpengaruh secara dini oleh kekurangan vitamin A. kelenjat air mata tidak mampu mengeluarkan air mata sehingga terjadi pengeringan pada selaput yang menutupi kornea. Ini diikuti oleh tanda-tanda : atrofi kelenjar mata, keratinisasi konjungtiva, pemburaman, pelepasan sel-sel kornea yang akhirnya mengakibatkan melunaknya dan pecahnya kornea. Mata terkena infeksi dan terjadi perdarahan. Gejala-gejala ini dalam bentuk ringan dinamakan xerosis konjungtiva, yaitu konjungtiva menjadi kering, bercak Bitot, yaitu berupa bercak putih keabu-abuan pada konjungtiva. Dalam bentuk sedang dinamakan xerosis kornea, yaitu kornea menjadi kering dan kehilangan kejernihannya. Tahap terakhir adalah keratomalsia, dimana kornea menjadi lunak dan bias pecah yang dapat mnyebabkan kebutaan total. Istilah xeroftalmia meliputi semua aspek klinik yang berkaitan dengan defisiensi vitamin A.
3. Infeksi
Fungsi kekebalan tubuh menurun pada kekurangan vitamin A, sehingga mudah terserang infeksi. Di samping itu, lapisan sel yang menutupi trakea dan paru-paru mengalami keratinisasi, tidak mengeluarkan lender, sehingga mudah dimasuki oleh mikroorganisme atau bakteri atau virus dan menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Bila terjadi pada permukaan dinding usus akan menyebabkan diare. Perubahan pada permukaan saluran kemih dan kelamin dapat menimbulkan infeksi pada ginjal dan kantung kemih, serta vagina.perubahan ini dapat pula meningkatkan endapan kalsium yang dapat menyebabkan batu ginjal dan gangguan kantung kemih. Kekurangan vitamin A pada anak-anak disamping itu dapat menyebabkan komplikasi pada campak yang dapat menyebabkan kematian. Vitamin A dinamakan juga vitamin anti-infeksi.
4. Perubahan Pada Kulit
Bila terjadi defisiensi vitamin A kulit akan menjadi kering dan kasar. Folikel rambut menjadi kasar, mengeras dan mengalami keratinisasi ang dinamakan hyperkeratosis folikular. M ula-mula terkena lengan dan paha, kemudian dapat menyebar keseluruh tubuh. Asam retinoat sering diusapkan kekulit untuk menghilangkan kerutan kulit, jerawat dan kelainan kullit lain.
5. Gangguan Pertumbuhan
Kekurangan itamin A menghambat pertumbuhan sel-sel, termasuk sel-sel tulang. Fungsi sel-sel yang membentuk email pada gigi terganggu dan terjadi atrofi sel-sel yang membantuk denin, sehingga gigi mudah rusak.
E. Akibat Kelebihan vitamin A
Kelebihn vitamin A hanya dapat terjadi jika memakan vitamin A sebagai suplemen dalam takaran tinggi yang berlebihan, misalnya takaran 16.000 RE untuk jangka waktu lama untuk 40.000-55.000 RE/hari
Gejala pada orang dewasa antara lain sakit kepala, pusing, rasa nek, rambut rontok, kulit mongering, tidak ada nafsu makan atau anoreksia, dan sakit pada tulang. Pada wanita menstruasi . pada bayi terjadi pembesaran kepala, hidrosefalus, dan mudah tersinggung, yang dapat terjadi pada konsumsi 8.000 RE/hari selama iga puluh hari.
Gejala kelebihan ini hanya terjadi bila dimakan dalam bentuk vitamin A. karoten tidak dapat mnyebabkan gajala kelebihan, karena absorpsi karoten menurun bila konsumsi tinggi. Disamping itu, sebagian dari karoten yang diserap tidak di ubah menjadi vitamin A, akan tetapi diimpan di dalam lemak. Bila lemak di bawah kulit banyak mengandung karoten, warna kulit akan terlihat kekuningan.
Daftarpustaka
Almatsier, Sunita (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jkarta : Graedia Pustaka Umum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar